By
: Dr. Marsigit, M. A.
Reviewed by: Resti Safitri (09301241012)
Reviewed by: Resti Safitri (09301241012)
Student
of Mathematics Education 2009 in Yogyakarta State University
(http://resti-safitri.blogspot.com/)
(http://resti-safitri.blogspot.com/)
Kurikulum sekolah
khusunya matematika membutuhkan kajian komprehensif dan mendalam dari
semua aspek yang terlibat, setidaknya ada enam prinsip sebagai panduan,yaitu:
1.
Kesempatan untuk belajar matematika untuk semua.
2.
Kurikulum tidak hanya koleksi materi tetapi harus
mencerminkan kegiatan matematika koheren.
3.
Pembelajaran matematika membutuhkan teori yang menyeluruh
tentang kegiatan siswa.
4.
Kesempatan bagi pelajar untuk mengembangkan konsep matematika
mereka .
5.
Kebutuhan untuk mengembangkan penilaian tertanam untuk proses
belajar mengajar.
6.
Menggunakan berbagai
jenis sumber belajar mengajar.
Perhatian utama dalam mengembangkan kurikulum matematika
adalah untuk memastikan bahwa kurikulum tersebut mencerminkan yang telah
dimaksudkan, karena itu, kita perlu mengembangkan:
1.
Pedoman untuk mengembangkan silabusnya.
2.
Pedoman pelaksanaan kurikulum.
3.
Mendukung dokumen seperti handout, lembar kerja siswa.
4.
Kurikulum sosialisasi dan diseminasi dikembangkan.
5.
Pemantauan
rutin implementasi nya.
Kurikulum berbasis
sekolah dapat menjadi titik awal bagi
guru matematika di Indonesia untuk
mencerminkan dan memindahkan paradigma lama mereka mengajar. Ini mendorong guru
untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan dari pendekatan yang berbeda dalam
rangka mengembangkan keterampilan baru agar proses belajar mengajar matematika menjadi
efektif. Melalui kurikulum baru, guru harus mampu merespon masing-masing anak
sebagai kebutuhan yang diidentifikasi.
Untuk meningkatkan
kualitas pendidikan matematika, hal – hal yang perlu dilakukan oleh pemerintah
pusat:
1.
Mendefinisikan kembali peran guru yaitu mereka harus
memfasilitasi siswa untuk belajar.
2.
Mendefinisikan kembali peran kepala sekolah yaitu mereka
harus mendukung pengembangan profesional guru dengan memungkinkan mereka untuk
menghadiri dan berpartisipasi dalam pecan ilmiah, pertemuan dan pelatihan.
3.
Mendefinisikan kembali peran sekolah yaitu mereka harus
mempromosikan manajemen berbasis sekolah.
4.
Mendefinisikan kembali peran pengawas yaitu mereka perlu
memiliki tujuan yang sama dengan guru agar mereka dalam agar dapat melakukan
supervisi akademik.
5.
Mempromosikan kolaborasi yang lebih baik antara sekolah dan
universitas.
6.
Mendefinisikan
sistem evaluasi nasional.
0 komentar:
Posting Komentar