Reviewed by: Resti Safitri (09301241012)
(http://resti-safitri.blogspot.com/)
sekolah menengah harus mendorong siswa untuk berpikir logis, analitis,
sistematis,
kritis, kreatif dan mampu berkolaborasi dengan orang lain. Implementasi
primer dan
sekunder matematika kurikulum di ruang kelas perlu mengembangkan
keterampilan pemecahan masalah yang mencakup masalah tertutup dan terbuka.
Dalam memecahkan masalah, siswa perlu kreatif mengembangkan banyak cara dan
alternatif, untuk mengembangkan model matematika, dan untuk memperkirakan
hasil. Pendekatan kontekstual dan realistis disarankan untuk dikembangkan oleh
guru untuk mendorong pemikiran matematika di sekolah dasar. Dengan pendekatan
ini, ada harapan bahwa siswa sedikit demi sedikit belajar dan menguasai
matematika dengan antusias.
Minggu, 02 Oktober 2011
Developing Teacher Training Textbooks for Lesson Study in Indonesia
By : Dr. Marsigit, M.
A.
Student of Mathematics
Education 2009 in Yogyakarta State University
Pendidikan di Indonesia memiliki indikasi bahwa prestasi
anak dalam mata pelajaran matematika dan Sains adalah rendah, sebagai ditunjukkan
dengan hasil Ujian Nasional tahun demi tahun semakin menurun. Penguasaan anak-anak
pada konsep matematika dan keterampilan proses matematika masih rendah. Fakta
ini mungkin sebagai hasil dari: kekurangan kegiatan laboratorium; kurangnya kemampuan
guru menguasai keterampilan pendekatan proses; isi di dalam ilmu Matematika dan kurikulum terlalu
kompleks; Ketentuan waktu terlalu banyak mengkonsumsi administrasi untuk guru; kurangnya
peralatan laboratorium dan sumber daya laboratorium manusia.
Dalam Kurikulum Berbasis Sekolah, dinyatakan bahwa
matematika di sekolah dasar dan
Upaya mengembangkan buku untuk matematika SMP harus selalu
menempatkan perhatian dari kriteria buku teks yang baik. Upaya agar buku
berkembang harus sejalan dengan program kursus dan akurasiyang ada.
Secara khusus, kebutuhan
untuk mengembangkan buku untuk matematika SMP kita perlu memiliki gambaran yang jelas tentang bagaimana
merencanakan dan melaksanakan kegiatan di dalam kelas. Misalnya sebagai berikut:
Masalah kegiatan pemecahan, penalaran dan bukti, komunikasi matematika, koneksi
matematika, representasi matematika, peran teknologi dan ICT, pengaturan isi dan
keterampilan pembangunan, isi yang sesuai dan relevan yang jangkauannya luas, dan mudah untuk
mengikuti dan memahami bahan.
Dalam kasus pengembangan tata letak atau desain buku kita
dapat mempertimbangkan hal berikut: tujuan yang diberikan untuk setiap bagian;
latihan dan relevan dengan tujuan kegiatan belajar, mengembangkan grafik yang
relevan dan berguna, tabel, grafik, visual; jelas dan tepat didefinisikan
beberapa istilah kunci; dan membaca tingkat dan menggunakan bahasa yang sesuai
kepada siswa.
Diposting oleh Resti Safitri di 18.03
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar