THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Rabu, 21 September 2011

DEVELOPING SCHOOL-BASED CURRICULUM FOR JUNIOR HIGH SCHOOL MATHEMATICS IN INDONESIA


By : Dr. Marsigit, M. A.
Reviewed by: Resti Safitri (09301241012)
Student of Mathematics Education 2009 in Yogyakarta State University
(
http://resti-safitri.blogspot.com/)
Kurikulum sekolah  khusunya matematika membutuhkan kajian komprehensif dan mendalam dari semua aspek yang terlibat, setidaknya ada enam prinsip sebagai panduan,yaitu:
1.         Kesempatan untuk belajar matematika untuk semua.
2.         Kurikulum tidak hanya koleksi materi tetapi harus mencerminkan kegiatan matematika koheren.
3.         Pembelajaran matematika membutuhkan teori yang menyeluruh tentang kegiatan siswa.
4.         Kesempatan bagi pelajar untuk mengembangkan konsep matematika mereka .
5.         Kebutuhan untuk mengembangkan penilaian tertanam untuk proses belajar mengajar.
6.          Menggunakan berbagai jenis sumber belajar mengajar.
Perhatian utama dalam mengembangkan kurikulum matematika adalah untuk memastikan bahwa kurikulum tersebut mencerminkan yang telah dimaksudkan, karena itu, kita perlu mengembangkan:
1.    Pedoman untuk mengembangkan silabusnya.
2.    Pedoman pelaksanaan kurikulum.
3.    Mendukung dokumen seperti handout, lembar kerja siswa.
4.    Kurikulum sosialisasi dan diseminasi dikembangkan.
5.    Pemantauan rutin implementasi nya.
Kurikulum berbasis sekolah  dapat menjadi titik awal bagi guru matematika  di Indonesia untuk mencerminkan dan memindahkan paradigma lama mereka mengajar. Ini mendorong guru untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan dari pendekatan yang berbeda dalam rangka mengembangkan keterampilan baru agar proses belajar mengajar matematika menjadi efektif. Melalui kurikulum baru, guru harus mampu merespon masing-masing anak sebagai kebutuhan yang diidentifikasi.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan matematika, hal – hal yang perlu dilakukan oleh pemerintah pusat:
1.         Mendefinisikan kembali peran guru yaitu mereka harus memfasilitasi siswa untuk belajar.
2.         Mendefinisikan kembali peran kepala sekolah yaitu mereka harus mendukung pengembangan profesional guru dengan memungkinkan mereka untuk menghadiri dan berpartisipasi dalam pecan ilmiah, pertemuan dan pelatihan.
3.         Mendefinisikan kembali peran sekolah yaitu mereka harus mempromosikan manajemen berbasis sekolah.
4.         Mendefinisikan kembali peran pengawas yaitu mereka perlu memiliki tujuan yang sama dengan guru agar mereka dalam agar dapat melakukan supervisi akademik.
5.         Mempromosikan kolaborasi yang lebih baik antara sekolah dan universitas.
6.         Mendefinisikan sistem evaluasi nasional.


0 komentar: